Selamat Datang Di Blog Pribadi Iskandar Daulima, S.H

My New Life

My New Life

Minggu, 12 Juni 2011

Manusia Melantik Manusia Menjadi Tuhan?

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, karena hanya dengan kuasaNyalah saya kita semua masih diberikan kesehatan dalam beraktifitas. Shalawat dan salam juga kita panjatkan kepada Baginda Rasullullah Nabi Muhammad SAW, semoga Rahmat dan Hidayahnya melimpah sampai umat di akhir zaman.
    Artikel kali ini akan membahas tentang Nabi Isa AS, yang disebut Yesus oleh umat Nasrani,sebuah hal yang mencengangkan bagi saya, sebagai seorang Muslim mengetahui setelah mendengar ceramah dari mantan kafir Ibu Irene Handono, yang telah mengungkapkan didalam sebuah ceramahnya, yang sungguh membuat saya menjadi lebih yakin dengan kepercayaan saya saat ini sebagai Muslim.
   Disebuah kesempatan beliau mengutarakan tentang suatu fakta sejarah yang sengaja tidak diangkat kedalam kehidupan manusia bahawa sebenarnya Nabi Isa AS, diangkat menjadi Tuhan Oleh Kaisar Konstantin, pertama kali saya mendengarnya, saya langsung terhentak, Kok bisa, manusia mengangkat manusia sebagai Tuhan?
   Untuk lebih detilnya saya akan menceritakan seluk beluk sehingga Kaisar Konstantin melantik Yesus sebagai Tuhan.
    Pada Abad 325 Masehi, padahal saat itu Kaisar Konstantin belum beragama Katolik, agama dari Kontantin adalah Politismepaganisme.
   Yesus diangkat menjadi Tuhan oleh Konstantin pada acara Konsilini / Muktamar di kota Nizea diadakan pada tanggal 25 Desember 325 Masehi sehingga dikenal dengan nama Konsilinizea, dan pada saat itu Yesus belum berpredikat Tuhan, jika dicermati di dalam bibel tidak akan ditemukan ayat yang menyatakan Yesus adalah Tuhan, Bible tidak pernah menyatakan kalimat untuk yesus "Sembahlah Aku.Aku tuhanmu"
    Pada saat itu terjadi kemelut di bangsa Romawi, para pembesar Romawi mencari penyebab dari kemelut yang mereka hadapi, kemudian mereka menagarai, ternyata penyebab dari kemelut itu adalah banyaknya sesembahan yang disembah oleh rakyat mereka, sehingga tidak mampu menyatuakn Bangsa Romawi, artinya agama mereka saat itu sudah tidak kondusif lagi karena diakibatkan banyaknya sesembahan, kemudian pada saat itu Kaisar Konstantin menerima masukan dari anak buah paulus, yang mana menawarkan sebuah agama, yaitu agama Katolik, yang dianggap dapat menyederhanakan berpuluh-puluh sesembahan yang mereka sembah, diantaranya mungkin tidak asing lagi dengan nama Dewa Zeus, Dewi Aurora, Dewa Jupiter, disamping itu juga ada Dewa Mitra atau dewa Ra, yaitu Dewa Matahari.
    Pada akhirnya Kaisar Konstantin pun menyetujui usul tersebut.yaitu menjadikan Katolik sebagai agama pemersatu Imperium Romawi, perlu diketahui pada saat itu Gereja yang ada hanyalah Gereja Katolik karena pada saat itu Kristen belum pecah dalam beberapa aliran. Tetapi keinginan Kaisar Konstantin untuk menjadikan Katolik sebagai agama negara tidak dengan mudah tercapai, karena pada saat itu kepercayaan bangsa Romawi masih berupa kepercayaan Animisme Dinamisme, pada saat itu rakyat Romawi sering memperingati kelahiran dewa matahari atau dewa mitra, perayaan dirayakan setahun sekali yaitu pada saat titik balik matahari, yang bertepatan dengan tanggal 25 Desember, rakyat takut akan kehilangan acara yang mereka rayakan tiap tahun jika mereka nanti menjadi Katolik, pada saat itulah Konstantin menangkap kegelisahan rakyat dan mengumumkan kepada rakyatnya bahwa perayaan tanggal 25 Desember tidak akan  hilang justru akan dilestarikan, karena Yesus juga lahir pada tanggal 25 Desember, namun kenyataanya Yesus tidak lahir pada Tanggal 25 Desember.
   Disitulah rakyat Romawi berfikir lebih jauh, Jika Yesus lahir tanggal 25 Desember, berarti dia adalah Anak dari Dewa matahari ? hal itersebut diiyakan oleh konstantin, maka pada saat itulah berbondong-bondong rakyat Romawi masuk ke agama Katolik, dan mulai saat itu atribut-atribut dewa matahari disamakan dengan atribut Yesus, sebagai contoh, jika kita memperhatikan dibelakang patung Yesus ada terdapat bulatan, itu sebenarnya simbol dari matahari, karena mereka menganggap Yesus adalah putra dari Dewa matahari.

Tidak ada komentar: