"Crop Cricle" Antara Fakta & Fiksi

Beberapa saat lalu negeri kita dihebohkan denan penemuan "Crop Circle" atau linkaran yang berbentuk pola-pola bulatan yang besar. Tepatnya Di Kabupaten Sleman Provinsi DIY, Jogyakarta.
Penemuan Crop Circle di dunia sudah banyak kali terjadi di belahan dunia lain, pada umumnya menghiasi ladang gandum, namun di Indonesia sendiri ini yang pertama kalinya terjadi, tepatnya di daerah Sleman DIY, kemudian disusul lagi dengan penumuan serupa di daerah bantul.

Penemuan Crop Circle di Sleman

Menurut LAPAN "Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasinal" Crop Circle yang ditemukan di Sleman itu adalah buatan manusia yang kreatif, namun dikalangan masyarakat terjadi pro dan kontra mengenai pendapat jejak crop circle ini. Masyarakat yang pro, mengakatakan ini adalah jejak yang ditinggalkan oleh UFO.

UFO "Unidentified Flying Object"  sendiri sampai saat ini belum bisa dipastikan oleh ilmu pengetahuan sebagai objek yang nyata, namun manusia yang pertama kali melihat UFO menurut sejarah adalah ABK "Anak Buah Kapan" Cristopher Colombus" saat itu kapal mereka sedang berlayar di tengah lautan, dan tiba-tiba dia melihat ada sebuah benda besar seperti piring raksasa yang terbang dengan cahaya yang menyilaukan. Dari sinilah cerita tentang UFO dan makhluk luar angkasa merebak sampai ke seluruh dunia.

Ilustrasi dari UFO

 Namun tidak sedikit juga yang percaya dengan keberadaan UFO dan jejaknya, mereka percaya bahwa itu adalah jejak UFO, karena manusia tidak mungkin membuat Crop Circle yang sebesar dan sedetail itu. Selain itu perlu banyak waktu untuk membuatnya, tentu saja akan mengundang perhatian orang banyak jika ada orang yang sengaja membuatnya. Apalagi di Sleman, setiap harinya petani pergi ke ladang dan sawah untuk bertani, sudah barang tentu akan diketahui oleh bayak orang. Jika mereka berpresepsi bahwa crop circle itu dibuat pada malam hari, itu sudah barang tentu tidak mungkin, dalam satu malam mereka bisa menyelesainakan.
Berikut beberapa gambar Crop Circle di beberapa belahan bagian dunia.

Namun diantara polemik yang berkembang ada juga yang mengatakan bahwa ini adalah akibat fenomena alam dan pengaruh anomali cuaca, dan juga di akibatkan oleh perubahan suhu bumi.