Selamat Datang Di Blog Pribadi Iskandar Daulima, S.H

My New Life

My New Life

Senin, 25 Mei 2009

Referensi pembangunan keberhasilan pemerintahan Indonesia


Sebuah referensi untuk meninjau kembali keberhasilan pemerintah Indonesia dalam rangka menyongsong HUT Republik Indonesia ke-64
Oleh : Iskandar Daulima
Aristotels seorang filusuf bangsa yunani telah membuktikan aksistensi dari sebuah analisis menjadi sebuah logika yang dapat dikembangkan dan dapat dipertanggug jawabkan. Filosofi yang berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata Philos dan Shopia, Philos yang berarti cinta dan Shopia adalah kebijaksanaan, berarti filosofi atau filsuf adalah cinta kebijaksanaan. Maka dari itu Untuk menyongsong masa depan yang kian cerah sudah selayaknya kita sebagai manusia yang hidup dalam era modern saat ini agar lebih tanggap dengan apa yang sedang terjadi saat ini. Berangkat dari keberhasilan manusia yang telah berhasil sebelum kita, seharusnya kita lebih optimis agar kita lebih bisa berhasil dari mereka terdahulu.
Bangsa-bangsa yang terdahulu yang telah pernah menikmati keberhasilan mereka, sebut saja bangsa Roma, bangsa Perancis, bangsa Inggris, dan Amerika, bahkan Indoesia khusunya pada zaman kerajaan Hindu Budha, dan Islam pernah menikmati kejayaannya, sarta masih banyak lagi di seantero dunia ini bangsa yang pernah mengalami kejayaannya. Sekarang timbul pertanyaan dari diri kita sendiri, kapankah kejayaan itu terulang kembali?
Kehidupan bangsa Indonesia ini sudah jauh dari ajaran nenek moyang kita terdahulu, yang penuh dengan adat ketimuran, sekarang ini dapat dikatakan Indonesia telah terkontaminasi dengan budaya barat yang penuh dengan Imperialisme, dan kapitalisme, yang sesungguhnya tidak cocok dengan budaya Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai falsafah pancasila, dan Ideologi bangsa kita.
Saat ini khususya pada tahun 2009 berbagai negara di dunia mengalami krisis, krisis multi dimensi yang telah melanda negara-negara maju di dunia. Diawali dengan runtuhnya perekononian di Amerika dimana bank terbesar di negara adidaya itu mengalami kebangkrutan, sehingga mempengaruhi berbagai sektor perekonomian dan perkembangan ekonomi saat ini.
Inilah yang menjadi pertanyaan kita, kenapa bangsa Amerika yang terkena krisis, dan Indonesia juga mengalami hal itu? Jawabannya simpel saja karena bangsa ini yang telah merdeka lebih dari setengah abad lalu ini sebahagian besar perekonomiannya masih bergantung dengan amerika serikat. Jika kita sedikit memalingkan pandangan kita, coba kita tengok perekonomian bangsa Arab yang notabenenya jauh dari pengaruh amerika, sekarang ini mereka tidak terlalu terkena imbas dari krisis yang terjadi saat ini. Untuk itu dalam melepasakan pengaruh dari negara luar, Indonesia seharusnya lebih bisa beperan aktif dalam membangun negeri ini, dengan sagala sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusianya (SDM) yang di miliki oleh negara ini.
Bangsa indonesia sudah lebih dari 63 tahun menikmati kejayaannya melalui kemerdekaan yang didapatkan dari penjajahan dari bangsa-bangsa eropa, dan tepatnya pada tanggal 17 agustus tahun1945 Indonesia berhasil memproklamirkan kemerdakaannya. Maka sudah sepantasnya negeri kita tercinta ini menikmati hasil jerih payahnya selama kurang lebih 350 tahun dijajah oleh bangsa Belanda, dan ditambah lagi dijajah oleh Jepang 3.5 tahun.
Sebagai contoh referensi adalah Brunei Darussalam yang baru menikmati kemrdekaan pada tahun 1986, terpaut jauh dengan Indonesia, sekarang perekonomian di negeri itu semakin membaik, bahkan dapat dikatakan negeri itu sudah makmur dibandingkan dengan indonesia yang telah lebih dahulu menikmati kemerdekaannya. Apa yang salah dari sistem pemerintahan Indonesia??? negeri kita terkenal dengan negara yang kaya “gemah ripaloh cinawi”, negara yang mempunyai aset terbesar terhadap SDA, berapa juta tom batu bara kita yang dikeruk dari perut bumi Indonesia? berapa juta ton pula minyak yang disedot dari perut bumi Indonesia? semua itu tidak pernah dijalankan secara langsung oleh putra-putri Indonesia, sebut saja PT Freeport yang ada di Bumi Papua, yang telah beroperasi kurang lebih sejak negeri ini merdeka, sampai sekarang ini belum pernah ada tenaga ahli dari Indonesia yang berkerja dibagian itu, semua hanya bekerja sebagai Buruh. Mengapa kita menjadi pembantu di negara sendiri??? Siapa yang harus disalahkan??salah negeri ini yang bodoh, atau kesalahan dari pihak luar yang tidak pernah memberikan kesempatan kepada kita??? Semua jawaban itu dapat kita peroleh sendiri, dimasing-masing pendapat.
Negeri ini sudah merdeka secara fisik tapi masih dijajah secara moral, pengaruh kapitalisme dan imperialisme sangat sulit dihilangkan dari kehidupan sehari-hari oleh masyarakat kita, bahkan tidak jarang sekarang ini banyak bangsa Indonesia sendiri sering memperlakukan sesama warganya dengan sewenang-wenang, inilah yang saya katakan sebagai pengaruh kontaminasi dari dunia barat, yakni imperialisme dan kapitalisme.
Jangan salahkan siapa jika negeri tercinta ini masih tetap saja berjalan ditempat, dan belum mamapu melangkah. Saat ini bukan saatya mencari kambing hitam untuk disalahkan, semua pihak yang terkait dalam sistem ini harus turut berperan aktif, justru harus sama-sama bertanggung jawab atas negeri ini, jangan hanya menikmati hasil dari negeri ini tanpa berusaha memperbaiki negeri ini.
Indonesia ibarat rumah tua yang dihuni oleh banyak orang, semua orang sibuk dengan pekerjaanya masing-masing diluar rumah, sehingga tidak ada yang memperhatikan kondisi dari rumah itu sendiri, yang mungkin suatu saat bisa roboh. Jika ada saja segelintir orang yang mau meluangkan sedikit waktunya untuk memperbaiki negeri ini, saya sebagai penulis sangat yakin negeri tercinta kita ini akan segera bangkit dari keterpurukan yang melandanya.
Sebentar lagi Indonesia akan merayakan HUT kemerdekaan yang ke 64, berarti indonesia telah bertambah satu tahun lagi usia, namun sekarang ini hasil apa yang kita rasakan dari keberhasilan pemerintah, angka penganguran semakin tahun semakin tinggi, ekonomi makin sulit, anak-anak banyak yang tidak lagi dapat menikmati bangku sekolah. Jika kita melihat negara seberang kita misalnya Malaysia yang justru meberikan dana bagi penduduknya untuk bersekolah.
Makin tahun perkembangan dari bangsa ini perlu dipertanyakan keberadaan dari pemerintah ini apakah berpihak kepada rakyat atau hanya sebagai lintah penghisap darah rakyat kecil. Semoga ini menjadi sebuah renungan bagi kita semua untuk dapat berfikir kreatif sahingga kualitas dari hidup kita akan semakin baik, hidup ini tanpa dikoreksi akan selalu bengkok dari rel hidup yang kita jalani, untuk itu kita perlu koreksi untuk meperbaiki jalan dari kehidupan kita.
Untuk itu saya sebagai penulis mengucapkan Dirgahayu untu republik ini..sekali meredeka tatap merdeka…merdeka!!!!
Dirgahayu ke 64 Untuk Negari Tercintaku….
Bagimu negeri jiwa raga kami………………..

Tidak ada komentar: